Sampano~ Pelaksanaan Bimtek Analisis Kelayakan Usaha dan Pengelolaan Bumdes oleh Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kantor Kepala Desa Sampano, Senin 2 /12/2024.
Tindak Lanjut hasil Rapat Koordinasi Jejaring Kemitraan Fase I, maka Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan melaksanakan kegiatan pendampingan pelatihan oleh Mitra Desa Cerdas pada lokus Desa Cerdas Fase II. Pendampingan pelatihan tersebut sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi jejaring kemitraan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital pada Ruang Komunitas Digital Desa. Desa yang akan menjadi lokus untuk kegiatan ini adalah Desa Sampano Kecamatan Larompong Selatan, Desa Langkidi Kecamatan Bajo, Desa Barowa Kecamatan Bua.
Sahir, S.Pd Kepala Desa Sampano memaparkan Profil Desa Sampano yang kemudian di lanjutkan Profil serta latar belakang terbentuknya Bumdes Sipatuo Desa Sampano, serta tantangan yang dialami sampai saat ini.
Dalam sesi pelatihan kali ini, pemateri Noto Satrio dari desa lestari memberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya analisis kelayakan usaha dan pengelolaan yang efektif dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia menekankan bahwa BUMDes, sebagai salah satu pilar utama dalam pemberdayaan ekonomi desa, harus memiliki dasar yang kokoh dalam menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan. Analisis Kelayakan Usaha Noto Satrio menjelaskan bahwa analisis kelayakan usaha merupakan langkah awal yang krusial dalam memastikan keberlanjutan dan profitabilitas usaha BUMDes. Proses ini melibatkan evaluasi berbagai aspek, seperti: 1. Aspek Pasar: Apakah produk atau jasa yang ditawarkan memiliki permintaan di pasar? 2. Aspek Keuangan: Apakah usaha ini memiliki potensi untuk memberikan keuntungan dan mampu mengelola risiko keuangan? 3. Aspek Teknis: Apakah tersedia sumber daya, teknologi, dan infrastruktur yang memadai untuk menjalankan usaha? 4. Aspek Hukum: Apakah usaha ini sesuai dengan regulasi yang berlaku? Ia juga menyarankan penggunaan metode seperti SWOT Analysis dan studi kelayakan terperinci untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi. Pengelolaan BUMDes yang Efektif Dalam pengelolaan BUMDes, Noto Satrio menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat. Beberapa poin yang ia soroti adalah: Struktur Organisasi yang Jelas: Setiap anggota tim harus memahami peran dan tanggung jawab mereka. Pengelolaan Keuangan yang Profesional: Pencatatan dan pelaporan keuangan harus dilakukan secara sistematis untuk membangun kepercayaan masyarakat. Inovasi dan Adaptasi: BUMDes harus terus berinovasi untuk menghadapi dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi dengan Stakeholder: Kemitraan dengan pihak swasta, pemerintah, dan komunitas lokal dapat memperluas peluang usaha. Tujuan Akhir Dengan kombinasi analisis kelayakan usaha yang matang dan pengelolaan yang baik, BUMDes diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan desa. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penjelasan ini memberikan wawasan yang berharga, terutama bagi pengelola BUMDes yang ingin mengembangkan usaha secara berkelanjutan dan profesional. Dengan penerapan strategi yang tepat, BUMDes dapat menjadi contoh nyata pemberdayaan desa yang berhasil.
Diakhir pelatihan kali ini Tim Badan Pengembangan dan informasi Desa, Daerah tertinggal dan transmigrasi serta Pemateri melakukan sesi poto bersama dengan para peserta pelatihan.